mencatat pendapatan bersih sebesar Rp64,5 triliun, turun 6% dibandingkan Rp68,7 triliun pada periode yang sama tahun 2023 karena kinerja yang lebih rendah di segmen Mesin Konstruksi dan Pertambangan Batubara. Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs mengakibatkan penurunan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun. Penjualan alat berat Komatsu turun 32% menjadi 2.147 unit dari 3.145 unit.
Pendapatan dari suku cadang dan jasa turun 10% menjadi Rp5,4 triliun dari Rp6,0 triliun. Secara keseluruhan, segmen Mesin Konstruksi mencatat pendapatan sebesar Rp15,6 triliun atau turun 23% dari tahun sebelumnya. Segmen Kontraktor Pertambangan mencatat pendapatan 15% lebih tinggi sebesar Rp27,9 triliun. Pengupasan lapisan tanah penutup meningkat 13% menjadi 590 juta bcm dan produksi batubara meningkat 18% menjadi 70 juta ton. Segmen Pertambangan Batubara membukukan peningkatan penjualan batubara sebesar 17% menjadi 7,5 juta ton, namun pendapatan turun 23% menjadi Rp15,5 triliun akibat penurunan harga jual rata-rata batubara. Segmen Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya mencatat pendapatan sebesar Rp4,4 triliun, meningkat 37%, dengan volume penjualan emas mencapai 110 ribu ounce. Segmen Industri Konstruksi mencatat pendapatan sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 39%. Segmen Energi mencatat pendapatan sebesar Rp35 miliar.
Tinggalkan Balasan