Ekspor Unit

·

·

,

segmen Alat Berat tercatat bongkar muat impor naik 392,63% di Juni 2021 menjadi 468 unit dari bulan yang sama di tahun lalu.Adapun merek Komatsu penyumbang kenaikan Alat Berat impor dengan jumlah 163 unit, di atas jumlah pada Juni tahun lalu sebanyak 20 unit.

Dengan periode yang sama, diikuti merek Caterpillar yang naik menjadi 91 unit dari 15 unit. Kobelco naik dari 8 unit menjadi 86 unit. Zoomlion naik menjad 34 unit dari Juni tahun lalu yang tidak ada impor. Doosan naik menjadi 33 unit dari 6 unit di Juni 2020.

Dari jumlah akumulasi, sepanjang semester pertama tahun ini impor Alat Berat mencapai 1.934 unit atau naik 10,39% dari periode yang sama di tahun lalu.Adapun merek Komatsu mengungguli jumlah impor Alat Berat sebanyak 599 unit di atas periode yang sama di tahun lalu sebanyak 131 unit.

Diikuti Kobelco naik menjadi 530 unit dari 227 unit. Doosan naik dari 70 unit menjadi 80 unit. Volvo naik menjadi 37 unit dari 9 unit di semester pertama tahun lalu. Dan Alat Berat merek lainnya yang juga mencatatkan kenaikan impor.Pada Juni 2021, dari sisi Alat Berat ekspor ditangani sebanyak 181 unit di Terminal IPCC dengan kenaikan 98,90% dari bulan yang sama di tahun lalu.

Merek Hitachi berada di urutan pertama ekspor Alat Berat di bulan Juni 2021 sebanyak 69 unit lebih tinggi dari Juni 2020 sebanyak 36 unit. Sumitomo naik menjadi 57 unit dari 41 unit. Caterpillar naik dari 4 unit menjadi 24 unit dan lainnya.Sementara itu, secara akumulasi di sepanjang semester pertama tahun ini, jumlah Alat Berat ekspor naik 87,92% menjadi 1.291 unit dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Adapun merek Hitachi masih mendominasi ekspor di sepanjang semester pertama tahun ini dengan jumlah 596 unit di atas periode yang sama tahun lalu sebanyak 370 unit.Sumitomo naik dari 204 unit menjadi 406 unit. Caterpillar naik menjadi 137 unit dari 64 unit. Komatsu naik menjadi 77 unit dari 9 unit di semester pertama tahun lalu.

Manajemen IPCC dalam keterangan resmi, Senin ini (12/7) menyatakan segmen Truck/Bus dan Alat Berat memiliki kontribusi antara 20% hingga 24% terhadap total pendapatan IPCC, sementara segmen CBU (completely built up) punya porsi 72-75% terhadap pendapatan.

“Meski secara pendapatan per kargo, segmen Truck/Bus dan Alat Berat masih di bawah segmen CBU, namun, adanya kenaikan jumlah layanan bongkar muat di segmen Truck/Bus dan Alat Berat dinilai membantu Terminal IPCC untuk dapat meningkatkan pendapatannya,” tulis manajemen IPCC, dalam keterangan resmi, Senin (12/7).

Manajemen menilai kian pulihnya industri pertambangan dan perkebunan yang diikuti dengan meningkatnya sejumlah harga komoditas di kedua industri tersebut diperkirakan meningkatkan kebutuhan akan moda transportasi maupun alat berat tersebut.”Di tambah juga adanya kebutuhan alat berat di sejumlah proyek konstruksi seiring masih berlanjutnya proyek infrastruktur dan properti turut meningkatkan permintaan di kedua segmen tersebut,” kata manajemen.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts